Apa Itu D3 Dalam Kuliah
Gelar yang Didapat
Pastinya titel alumni akan berbeda antara vokasi dan sarjana. Untuk alumni pendidikan vokasi D3 bergelar Ahli Madya (A.Md.); dan vokasi D4 bergelar Sarjana Terapan (S.Ter.). Sedangkan untuk S1 akan memiliki gelar Sarjana.
Pada vokasi D3, kamu akan diajarkan dan dipersiapkan untuk langsung bekerja dengan banyaknya praktik di bidang studi yang dipilih. Hal ini akan meningkatkan kemampuan dan keahlian siap kerja. Lulusan Vokasi D4 diharapkan dapat lebih menguasai praktik dan teori dibandingkan lulusan D3. Lalu pada sarjana S1, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, lebih mengedepankan penerapan disiplin ilmu. Sedangkan untuk praktiknya, kamu bisa mempelajarinya saat magang.
Program Sarjana (Bachelor Degree)
Program sarjana adalah pendidikan tinggi yang berfokus pada penguasaan kemampuan teoritis. Dari pengertiannya saja kita sudah bisa menyimpulkan bahwa Sarjana memiliki komposisi teori yang lebih banyak dibandingkan dengan Vokasi.
Sarjana cocok untuk kamu yang mempunyai ketertarikan sungguh-sungguh terhadap bidang ilmu sains, sosial, dan humaniora. Misalnya, kamu sudah bertekad untuk menjadi dokter, pilihan yang ada hanyalah S1 Kedokteran.
Terdapat 3 tingkatan sarjana, yaitu S1, S2, dan S3. Semakin tinggi, semakin mendalam pula ilmu yang kamu pelajari. Di artikel ini, kita akan membahas jenjang S1 dulu ya.
S1 adalah pendidikan tinggi yang ditempuh selama 4 sampai 7 tahun. Lulusannya memperoleh gelar Sarjana diikuti dengan bidang keahlian yang dipilih. Misalnya, S.Hum untuk Sastra dan Filsafat, S.Ked untuk Kedokteran, S.E untuk Ilmu Ekonomi, S.T untuk Ilmu Teknik, dan lain sebagainya.
Seperti yang dikatakan di awal, kurikulum S1 lebih mengedepankan teori. Kamu harus rajin membaca dan menganalisa. Tak jarang, dosen memberikan tugas esai untuk menguji kemampuan kamu terhadap materi yang diajarkan.
Meski ada kampus yang tak mewajibkan mahasiswa S1 untuk magang, alangkah baiknya kalau kamu tetap melakukan magang (internship) ya. Sebab, pengetahuan teoritis saja belum cukup menjadi bekal di dunia kerja nanti.
Syarat untuk lulus S1 adalah menyusun skripsi, yaitu karya tulis ilmiah yang tersusun secara sistematis. Kamu diminta menggali, menganalisis dan memecahkan fenomena berdasarkan teori yang telah dipelajari. Proses penulisannya pun lebih lama, tergantung tingkat kesulitan dan dosen pembimbing.
Baca juga: Cara Membuat Skripsi dengan Cepat dan Mudah, Ini Tahapannya
Itu dia perbedaan dan hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih prodi D3, D4, atau S1. Jangan takut bermimpi, karena ada fasilitas belajar dari Brain Academy. Persiapan masuk kampus terlengkap yang bisa diakses online atau datang langsung ke cabang. Coba gratis dulu, yuk!
Dalam perjalanan mencari pengetahuan dan keahlian, ada banyak jalan yang bisa kita tempuh. Salah satunya adalah dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Ada banyak opsi yang bisa dipilih, dan salah satu yang seringkali menjadi pertimbangan adalah program dikenal dengan D3.
Lalu, apa sebenarnya D3 itu? Mengapa sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk memilih program ini? Dan bagaimana program ini dapat mempengaruhi karir dan pengembangan profesional Anda? Di sini, kita akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut agar Anda dapat memahami lebih dalam tentang kuliah D3.
D3 atau Diploma III adalah salah satu dari beragam jenis jenjang studi dalam program vokasi di Indonesia. Program vokasi adalah tipe pendidikan tinggi yang fokusnya adalah penguasaan keahlian praktik.
Program vokasi sendiri memiliki berbagai jenis jenjang studi, mulai dari D1, D2, D3, dan D4. Program D3 salah satu dari yang paling umum ditemukan di banyak perguruan tinggi, selain dari program D4. Sedangkan program D1 dan D2 kini sudah lebih jarang ditawarkan institusi pendidikan.
Ada beberapa konsep mendasar yang membedakan kuliah D3 dengan S1. Salah satunya adalah pendidikan S1 menitikberatkan pada pembelajaran berbasis teori, sedangkan di kuliah D3, Anda akan lebih banyak bertemu dengan pembelajaran yang berfokus pada praktik. Selain itu, dari segi materi yang diajarkan, materi perkuliahan S1 cenderung mencakup topik-topik pengajaran yang lebih luas, sementara di D3 Anda akan difokuskan pada satu bidang tertentu saja.
Dari segi gelar, lulusan D3 akan mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md.) diikuti dengan bidang keahliannya, sedangkan gelar lulusan S1 adalah Sarjana, diikuti dengan bidang keahliannya. Sebagai contoh, jika Anda mengambil fakultas kebidanan, maka gelar yang Anda dapatkan di program D3 adalah A.Md.Keb. (Ahli Madya Kebidanan), sedangkan di program S1 adalah S.Keb. (Sarjana Kebidanan).
Di masyarakat kita, pendidikan vokasi, termasuk D3, seringkali mendapat stigma yang menganggap gelarnya tidak seprestisius S1. Dalam kenyataannya, program D3 menawarkan banyak manfaat yang berguna di dunia industri, meskipun dalam jangka waktu tempuh pendidikan yang lebih singkat dibandingkan dengan program S1.
Simak beberapa di antaranya di bawah ini.
Umumnya, kuliah D3 hanya membutuhkan waktu 3 tahun saja untuk mendapatkan gelar Ahli Madya. Tentunya ini adalah waktu yang lebih singkat dibandingkan S1 yang membutuhkan waktu 4 tahun.
Selain itu, jika nantinya Anda memutuskan untuk melanjutkan ke gelar S1, dengan gelar D3, Anda dapat terbantu dengan adanya program ekstensi yang hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun untuk lulus.
Seperti halnya jenis pendidikan vokasi pada umumnya, program-program yang ditawarkan di D3 berfokus pada kemampuan terapan yang akan membantu mempersiapkan diri Anda di dunia kerja.
Misalnya, jika Anda mengambil program studi perpajakan, maka selama masa pembelajaran, Anda hanya akan difokuskan pada kemampuan praktis di bidang perpajakan saja, seperti mengenai pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, dan akuntansi perpajakan.
Salah satu alasan yang membuat program D3 menarik bagi banyak calon mahasiswa adalah biaya kuliahnya yang cenderung lebih terjangkau dibandingkan program sarjana. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan penting, terutama bagi mereka yang sedang mencari pendidikan berkualitas dengan biaya yang dapat disesuaikan dengan kemampuan keuangan.
Tidak hanya itu, durasi pendidikan yang lebih singkat juga berarti Anda bisa menghemat biaya hidup selama kuliah. Kedua faktor ini menjadikan program D3 sebagai opsi yang ekonomis bagi mereka yang ingin meraih pendidikan tinggi.
Alasan lainnya adalah program D3 menawarkan peluang kerja yang luas. Program ini dirancang untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di tempat kerja. Ini berarti lulusan D3 biasanya memiliki kemampuan yang relevan dengan apa yang dicari oleh industri.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak industri yang mengakui kualitas lulusan D3 dan membuka lebih banyak peluang kerja bagi mereka. Keahlian spesifik yang mereka miliki menjadikan mereka aset berharga bagi perusahaan, sehingga peluang kerja bagi lulusan D3 cenderung luas dan beragam.
Mengambil keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi adalah langkah penting yang memengaruhi masa depan Anda. Seperti yang telah kita bahas di sini, Anda tidak perlu ragu untuk mengambil program diploma (D3) karena program tersebut menawarkan banyak manfaat tersendiri yang tidak kalah dengan program sarjana. Jadi, pilihlah jalur yang paling sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi karir dan hidup Anda. Semoga sukses!
Program Vokasi (Associate Degree)
Program vokasi adalah pendidikan tinggi yang berfokus pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Vokasi memiliki berbagai jenis jenjang studi, mulai dari D1, D2, D3, dan D4.
Akan tetapi, saat ini, prodi D1 dan D2 sudah jarang ditemukan. Sebagian besar perguruan tinggi biasanya memiliki 2 program vokasi saja, yaitu D3 dan D4.
D3 atau Diploma 3 adalah jenjang studi dengan waktu tempuh selama 3 tahun. Ada 112 SKS mata kuliah yang harus ditempuh untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md).
Lulusan D3 juga bisa melanjutkan studi ke jenjang S1. Program ini dikenal sebagai program ekstensi yang memakan durasi kurang lebih 2 tahun masa pendidikan.
Inti pengajaran pada program D3 lebih mengutamakan keterampilan dan keahlian. Komposisi mata kuliahnya terdiri dari 60% praktik dan 40% teori. Jenjang studi ini ramai diminati karena durasi kuliah yang lebih singkat dan bertujuan menghasilkan tenaga profesional siap kerja.
Program D3 tidak mengenal skripsi, tetapi mahasiswa wajib mengerjakan laporan praktik kerja lapangan (magang). Kalau kamu mengambil jurusan D3 Broadcasting, kamu bisa magang di stasiun radio, rumah produksi film, atau media online.
Nah, untuk memperoleh gelar kelulusan, kamu harus menyusun tugas atau karya akhir sesuai dengan prodi yang diambil, seperti membuat film pendek, materi iklan, program televisi, dan sebagainya.
Diploma 4 adalah jenjang pendidikan vokasi yang memiliki kesetaraan dengan sarjana. Terdiri dari 144 SKS dan ditempuh dalam waktu 4 tahun. Mahasiswa D4 akan memperoleh gelar Sarjana Terapan (S.Tr).
Pilihan program studi D4 lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja. Seperti D4 Pemasaran Digital di Universitas Padjadjaran, D4 Kosmetik dan Perawatan Kecantikan Universitas Negeri Jakarta, atau D4 Statistika di Politeknik STIS.
Kurikulum Pendidikan
Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan yaitu perbedaan kurikulum. Mengapa? Karena dari kurikulum ini, kamu bisa memperkirakan pendidikan mana yang cocok untuk kamu. Untuk D3, ada 112 SKS dengan komposisi 60 persen praktik dan 40 persen teori. Untuk D4, tidak berbeda jauh dengan D3 yaitu 114 SKS. Sedangkan S1 memiliki 144 hingga 160 SKS dengan komposisi 60 persen teori dan 40 persen praktik.
Jangka Waktu Pendidikan
Selain poin-poin di atas, jangka waktu pengambilan studi pun juga berbeda antara vokasi D3, vokasi D4, dan sarjana S1. Untuk vokasi D3, jangka waktu pendidikan sekitar 6 semester dalam 3 tahun. Vokasi D4 dan sarjana S1 memiliki masa studi yang sama yaitu bisa berlangsung selama 4 tahun untuk 8 semester.
Peluang Studi Lanjut
Bagi sebagian orang, peluang studi lanjut juga merupakan aspek penting dalam penentuan pengambilan program studi. Perbedaan vokasi dan sarjana ini terletak pada tingkatannya. Setelah menyelesaikan studi D4, kamu bisa melanjutkan studi pendidikan ke magister karena D4 sudah bergelar Sarjana Terapan, sehingga memungkinkan untuk langsung meneruskan ke S2. kamu tidak perlu khawatir karena ada banyak lembaga yang menerima pengambilan pendidikan S2 dari lulusan D4. Lain halnya jika kamu mengambil D3, kamu harus meneruskan ke S1 terlebih dahulu. Sedangkan untuk program sarjana S1, kamu bisa langsung meneruskan pendidikan ke jenjang magister.
Prospek kerja wajib diperhitungkan karena hal inilah yang akan menjadi hilir pengambilan pendidikan. Pendidikan vokasi D3 dan vokasi D4 yang menitikberatkan pada ilmu praktikum sudah mempersiapkan kamu untuk menghadapi dunia kerja. Oleh karena itu, prospek kerja pun akan sangat luas, khususnya bidang pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dan keahlian. Sedangkan untuk sarjana S1, prospek karir lebih besar dibandingkan prospek kerja karena banyaknya peluang menjadi konseptor di suatu bidang yang khususnya masih berkaitan dengan teori dan ilmu studi perkuliahan.
Baca juga: 6 Kelebihan dan Perbedaan Politeknik dan Universitas
Nah, itulah perbedaan vokasi D3, D4, dan sarjana S1 yang perlu diperhatikan sebelum memilih pendidikan. Masing-masing memiliki kelebihan dan keuntungan masing-masing yang bisa kamu pertimbangkan sesuai dengan minat, bakat, dan faktor-faktor lainnya, seperti finansial, tujuan pendidikan, dan sebagainya.
kamu juga bisa melakukan riset mandiri melalui internet ataupun bertanya langsung kepada keluarga maupun teman. Dengan mencari tahu dan mengumpulkan informasi secara lengkap, diharapkan kamu dapat memilih dengan yakin program mana yang lebih cocok untuk kamu.
Search engine merupakan sebuah program yang memiliki fungsi dan cara kerja unik untuk dapat memberikan informasi yang Anda butuhkan.
Saat ini lebih banyak orang yang memilih untuk mencari informasi tentang banyak hal melalui internet. Search engine atau mesin pencari merupakan sebuah program yang terdapat di website atau internet untuk membantu penggunanya. Mesin pencari ini sangat membantu banyak pengguna internet dalam mencari berbagai informasi dengan sebuah kata kunci.
Saat ini Anda lebih akrab dengan Google ataupun Yahoo saat ingin mencari sebuah informasi di internet. Meskipun sebenarnya ada banyak mesin pencari lainnya di dunia, akan tetapi yang lainnya masih bersifat regional. Program pencarian ini mampu menghadirkan banyak informasi yang dibutuhkan dengan berbagai pilihan. Sehingga Anda bisa menemukan halaman yang tepat berisi informasi yang diperlukan.
Apalagi saat ini lebih banyak orang yang memilih mencari informasi di Internet karena lebih cepat dan akurat. Terutama saat ini dunia digital menjadi lebih maju dan semakin memberikan kemudahan bagi semua penggunanya. Meskipun Anda perlu memasukkan kata kunci yang lebih spesifik agar halaman yang ditampilkan tak terlalu banya. Dengan demikian Anda tak terlalu bingung dengan banyaknya halaman yang tampil dihasil pencarian.
Fungsi dari Search Engine
Search Engine atau mesin pencari adalah salah satu program yang bisa Anda temukan dan gunakan pada sebuah World Wide Web. Saat ini pengguna internet atau website terbiasa menggunakan program tersebut, tapi tak mengetahu i fungsi sebenarnya. Hal tersebut karena pengguna atau Anda lebih sering menggunakan untuk mencari infoormasi atau data yang diperlukan saja.
Mesin pencari ini memiliki fungsi sebagai sebuah alat yangberfungsi untuk memudahkan penggunda dalam menemukan sebuah data. Data yang dimaksud adalah sebuah situs atau website yang memiliki unsur atau kata kunci sama dengan yang Anda masukkan. Mesin pencari ini akan menampilkan hasil berdasarkan pada pertanyaan atau kueri yang relevan.
Hasil dari kata kunci yang Anda masukkan ke search engine bisa berupa link atau tautan ke halaman sebuah situs. Baik itu nantinya berupa tulisan, gambar, video, bisa juga berupa data online. Sehingga Anda memiliki pilihan lengkap untuk informasi yang dibutuhkan tersebut.
Fungsi dari mesin pencari ini terlihat begitu sederhana dengan hasil yang luar biasa hingga bisa mencapai jutaan informasi. Namun sesungguhnya terdapat hal atau langkah penting yang membuat sebuah mesin pencari bekerja. Dengan langkah-langkah tersebut, fungsi mesin pencari bisa sangat efektif dalam menghadirkan informasi.
Cara Kerja Search Engine
Dengan begitu banyak halaman situs atau website informative di internet, tentunya search engine memiliki cara kerja sendiri. Mesin pencari mampu menampilka halaman atau tautan yang berisi informasi yang Anda perlukan berdasarkan sebuah kata kunci. Hal tersebut berkat adanya sistem atau cara kerja dari mesin pencari yang terbagi menjadi tiga.
Sebuah proses dimana mesin pencari menggunakan sebuah perangkat lunak untuk bisa menemukan informasi yang tepat. Disebut juga sebagai web crawls atau laba-laba yang bekerja dengan menggunakan algoritma. Algoritma ini digunakan untuk dapat menghasilkan pencarian yang tepat, relevan, dan berkualitas.
Proses atau langkah berikutnya setelah web crawls adalah pengindeksan, dimana mesin pencari akan berubah menjadi struktur data. Hasil dari kerja web crawls tersebut, kemudian akan disimpan dalam indeks oleh mesin pencari. Oleh algoritma, konten dari hasil pencarian tersebut akan diorganisir untuk kemudian diukur dan dibandingkan dengan halaman lainnya.
Setelah mesin pencari selesai melakukan penindeksan. Proses berikutnya adalah mengurutkan atau rangking. Hasil pencarian yang kemudian Anda lihat merupakan pengurutan dari yang paling relevan dengan kata kunci. Hasil yang ditampilkan pada halaman pertama bisa dipengaruhi oleh SEO sebuah website. Semakin ke bawah, maka laman tersebut semakinurang relevansinya dengan kata kunci yang dimasukkan.
Itulah hal-hal mengenai search engine yang biasa Anda gunakan untuk bisa menemukan informasi atau tautan di internet. Mengetahui cara kerja dan fungsinya akan semakin memudahkan Anda mendapat hasil yang maksimal saat mencari informasi.
Durasi kuliah, gelar kelulusan, mata kuliah, dan tugas akhir adalah perbedaan yang mendasari jenjang studi S1, D4, dan D3.
Hai, hai semua! Gimana dengan proses seleksi masuk kampus tahun ini? Sejak tahun 2023 lalu, kamu bisa mendaftar ke jenjang D3, D4, dan S1 sekaligus, lho. Perguruan tinggi yang ikut serta pun bukan hanya politeknik dan universitas saja, melainkan juga PTKIN.
Nah, sebenarnya apa sih bedanya kuliah D3, D4, dan S1? Apakah lulusan S1 lebih mudah mendapat pekerjaan atau justru sebaliknya? Bagaimana dengan tugas akhir serta tingkat kesulitan mata kuliahnya? Yuk, cari tahu perbedaan dan cara memilih jenjang kuliah yang tepat buat kamu!
Perbedaan Vokasi D3, Vokasi D4, dan S1
Mata Kuliah dan Tugas Akhir D4
Secara garis besar, komposisi mata kuliah D3 dan D4 tidak jauh berbeda ya, terutama dalam urusan praktikum. Akan tetapi, karena durasi kuliah yang lebih lama, materi yang dipelajari semakin mendetail dan lengkap.
Sedangkan untuk metode kelulusannya, kamu bisa membuat tugas akhir atau menyusun skripsi sesuai dengan kebijakan kampus masing-masing.
Baca juga: Kuliah Jurusan Tata Rias, Belajar Anatomi Kulit dan Estetika
Perbedaan D3 dan D4 - Setelah menamatkan bangku Sekolah Menengah Pertama (SMA), tak sedikit siswa yang memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Apakah kamu salah satunya? Ada banyak sekali pilihan untuk melanjutkan pendidikan setelah SMA. Jika Universitas atau Perguruan Tinggi rata-rata menawarkan program Sarjana dengan gelar S1, terdapat juga opsi program Diploma dengan gelar D1 hingga D4. Namun, apakah kamu mengetahui apa perbedaan D3 dan D4 dengan gelar S1?
Pendidikan tinggi yang menawarkan program diploma, seperti D1, D2, D3, dan D4 umumnya adalah Politeknik atau Akademi Komunitas. Beberapa Universitas juga masih menawarkan program D3 dan D4. Meskipun semuanya merupakan program pendidikan tinggi di tingkat diploma, setiap tingkat memiliki ciri khasnya sendiri. Berikut ini akan dijabarkan secara terperinci perbedaan dari vokasi D1, vokasi D2, vokasi D3, vokasi D4, dan pendidikan S1.
Program Diploma 1, atau yang sering disebut D1, merupakan program pendidikan tinggi yang paling mendasar di antara keempat tingkat program studi diploma ini. Biasanya, program D1 berfokus pada pengenalan konsep dasar dalam suatu bidang atau disiplin ilmu tertentu. Durasi program D1 biasanya lebih pendek dibandingkan dengan tingkat diploma lainnya, dan lulusan D1 biasanya akan memperoleh gelar Ahli Madya (AM).
Siswa yang memilih program D1 biasanya memiliki minat dalam memperoleh pemahaman dasar tentang bidang tertentu atau ingin memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk memasuki pasar kerja dengan cepat setelah menyelesaikan program ini. Umumnya, durasi studi dari program D1 sangatlah singkat, yakni sekitar 1 tahun lama studi.
Program Diploma 2, atau D2, adalah tingkat pendidikan tinggi yang sedikit lebih lanjut dibandingkan dengan D1. Program ini sering kali memperdalam pemahaman tentang bidang studi tertentu dan memberikan keterampilan yang lebih lanjut kepada siswa. Durasi program D2 juga lebih panjang daripada D1. Untuk durasi studi, program D2 umumnya memiliki lama studi selama 2 tahun saja.
Lulusan program D2 biasanya akan memperoleh gelar yang sama dengan D1, yaitu gelar Ahli Madya (AM), namun dengan pemahaman dan keterampilan yang lebih mendalam dalam bidang studi mereka. Umumnya, lulusan D2 lebih banyak dicari untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kemampuan praktik dan teknis.
Program Diploma 3, atau D3, merupakan tingkat pendidikan tinggi yang lebih lanjut dari D1 dan D2. Program ini seringkali memiliki kurikulum yang lebih terstruktur dan menyeluruh dalam bidang studi tertentu. Siswa di program D3 biasanya akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang teori dan praktik dalam bidang mereka. Hal-hal yang akan membantu dalam keterampilan teknis akan lebih banyak dipelajari di program diploma ini untuk mempersiapkan alumninya menjadi tenaga yang siap kerja.
Lulusan program D3 biasanya akan memperoleh gelar Sarjana Terapan (ST) atau gelar yang setara, yang menunjukkan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan D1 dan D2. Program D3 juga sering kali menawarkan peluang untuk magang dan penelitian lebih lanjut. Program D3 ini umumnya memiliki lama studi sekitar 3 tahun.
Program Diploma 4, atau D4, merupakan tingkat pendidikan tinggi tertinggi di antara keempat tingkat diploma ini. Program D4 bisa dikatakan sebagai program yang berada di antara kedua jenjang pendidikan vokasi D3 dan S1. Hal ini dikarenakan vokasi D4 mempelajari teori dan juga praktik selama masa pendidikan.
Lulusan program D4 biasanya akan memperoleh gelar Sarjana Terapan (ST) atau gelar yang setara dengan kualifikasi yang lebih tinggi dan spesialisasi yang lebih mendalam dibandingkan dengan tingkat diploma sebelumnya. Program D4 juga sering kali menekankan pada proyek-proyek penelitian atau proyek kerja praktis yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja.
Pendidikan sarjana ditujukan pada peminat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Di pendidikan sarjana ini, akademik lebih terfokus pada teori keilmuan sesuai dengan jurusan yang diminati.
Meskipun sama-sama menghabiskan durasi selama sekitar 4 tahun layaknya program sarjana, yang menjadi pembeda utama dari D4 dan S1 adalah kurikulum yang dimilikinya. Dimana pada program D4 kamu akan mendapatkan lebih banyak ilmu praktik dibandingkan pembelajaran teoritis dan akademik yang umumnya ditemukan pada program Sarjana.
Baca juga: Perbedaan Vokasi dan Sarjana: Mana yang Lebih Unggul?